PENGUATAN LITERASI DIGITAL UNTUK MENCEGAH OCSEA (ONLINE CHILD SEXUAL EXPLOITATION AND ABUSE) DI SMP (SEKOLAH MENENGAH PERTAMA) ISLAM PEKALONGAN

Authors

  • Much. Rifqi Maulana Institut Widya Pratama
  • Arochman Arochman Institut Widya Pratama
  • Ichwan Kurniawan Institut Widya Pratama

Keywords:

OCSEA, eksploitasi, pelecehan seksual, anak

Abstract

Kejahatan seksual terhadap anak berbasis online atau Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA) merupakan ancaman serius yang semakin meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital dan penggunaan internet di kalangan anak-anak. Berdasarkan data yang didapatkan dari LP-PAR Kota Pekalongan, kasus eksploitasi dan pelecehan seksual terhadap anak pada tahun 2023 juga masih relatif tinggi dengan jumlah 18 kasus dan 21 kasus kekerasan terhadap anak. Rendahnya literasi digital dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya OCSEA membuat anak-anak menjadi kelompok yang sangat rentan terhadap eksploitasi seksual online. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital di lingkungan SMP Islam Pekalongan sebagai upaya preventif dalam mencegah OCSEA. Kegiatan ini mencakup serangkaian sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan dengan sasaran peserta adalah siswa dan guru SMP Islam Pekalongan. Kegiatan PkM tersebut diikuti oleh 55 peserta, dengan kolaborasi antara Institut Widya Pratama dan Relawan TIK Hasil yang didapatkan dari kegiatan tersebut antara lain menambah pengetahuan peserta tentang OCSEA (Online Child Sexual Exploitation and Abuse), jenis-jenis dan apa yang harus dilakukan saat menjadi korbannya. Melalui pendekatan ini, mampu membangun kesadaran dan keterampilan digital yang memadai, sehingga peserta dapat berinteraksi secara aman di dunia maya dan terlindungi dari ancaman OCSEA.

References

APJII. (2024). Survei Penetrasi Internet Indonesia 2024. Jakarta: APJII.

Batik, F. A. (2024). KBG OCSEA. Kota Pekalongan: DPMPPA Kota Pekalongan.

Kurnia, N. W. (2020). WhatsApp group and digital literacy among Indonesian women. Yogyakarta: PR2Media & Jogja Medianet.

Narasi. (2023, Februari 16). narasi.tv. Diambil kembali dari narasi.tv: https://narasi.tv/read/narasi-daily/11-jenis-kekerasan-berbasis-gender-online-kbgo-yang-kasusnya-terus-mengalami-peningkatan

Nauvan, M. Z., Zamzami, R., Nafais, M., Azmi, Z., & Afwan, M. (2024). DAMPAK TEKNOLOGI DIGITAL TERHADAP PERILAKU SOSIAL GENERASI MUDA. TECHSI - Jurnal Teknik Informatika, 87-95. Diambil kembali dari https://ojs.unimal.ac.id/index.php/techsi/article/view/19443/7526

Novianti, & Chusairi, A. (2024). Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA) of Children andAdolescents: A Systematic Literature Review. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 281 - 306. Diambil kembali dari https://journal.uii.ac.id/Psikologika/article/view/33658/17242

Perempuan, K. N. (2023). CATAHU 2023: Catatan Tahunan Kekerasan Terhadap Perempuan Tahun 2023. Jakarta: Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan.

Saleh, F. G. (2014). Adolescent Sexual Behavior in the Digital Age. Oxford University Press.

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

Maulana, M. R. ., Arochman , A. ., & Kurniawan, I. (2025). PENGUATAN LITERASI DIGITAL UNTUK MENCEGAH OCSEA (ONLINE CHILD SEXUAL EXPLOITATION AND ABUSE) DI SMP (SEKOLAH MENENGAH PERTAMA) ISLAM PEKALONGAN. BESTIKOM Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 1–9. Retrieved from https://ejournal.iwima.ac.id/index.php/bestikom/article/view/331